January Effect

Berdasarkan Investopedia.com,
Sebuah kenaikan harga saham secara umum selama bulan Januari. Kenaikan ini biasanya berhubungan dengan meningkatnya pembelian saham, setelah kejatuhan harga saham yang biasa terjadi di bulan Desember disaat para investor menjual sahamnya untuk mengurangi pajak.
“January Effect” bisa dikatakan lebih berdampak pada saham berkapitalisasi kecil (small caps), daripada saham berkapitalisasi menengah (mid caps) dan saham berkapitalisasi besar (big caps). Kecenderungan historis ini bisa dikatakan sudah jarang diulas akhir-akhir ini karena sebagian besar pasar sudah menyesuaikan/mengantisipasi-nya. Alasan lain, “January Effect” sekarang ini kurang penting karena sebagian besar investor menggunakan program-program naungan pajak pensiun dan oleh karena itu tidak perlu melakukan penjualan saham diakhir tahun untuk mengurangi pajak.

Berdasarkan Wikipedia
“January Effect” (kadang-kadang disebut “year-end effect”) adalah pengaruh secara kalender dimana saham-saham, terutama saham berkapitalisasi kecil, secara historis cenderung naik harganya pada periode dimulai dari akhir bulan Desember dan berakhir pada hari bursa kelima pada bulan Januari. Hal ini dipengaruhi oleh penjualan saham di akhir tahun untuk mengurangi pajak, merealisasikan “capital gain”, pengaruh dari “Portofolio Window Dressing”, atau para investor meng-uang-kan sahamnya untuk liburan. Karena aksi penjualan tersebut, sedangkan tidak ada perubahan yang berarti pada nilai fundamental, para pemburu harga murah (bargain hunter) secepatnya membeli sehingga menyebabkan kenaikan harga di bulan Januari.

Kekuatan pengaruh tersebut bervariasi bergantung pada ukuran perusahaan dan faktor-faktor lain

Dalam beberapa tahun terakhir, setelah “January Effect” diketahui secara luas, sudah jarang diulas dan telah bergeser ke bulan Desember dan menyebabkan kenaikan harga-harga saham yang disebut sebagai “Santa Claus Rally” dan “December Effect”

Definisi berdasarkan InvestorWords.com adalah
Kecenderungan pasar saham untuk naik antara periode akhir Desember hingga akhir pekan awal Januari. “The January Effect” sering terjadi karena banyak investor memilih untuk menjual saham mereka sebelum akhir tahun dalam rangka untuk mengurangi pajak. Saat penghitungan kalender pajak dimulai pada awal Januari para investor ini secepatnya menginvestasikan kembali dana mereka di pasar saham, sehingga menyebabkan kenaikan harga. Meskipun “January Effect” telah seringkali diamati dalam sejarah, masih sukar bagi para investor untuk mengambil keuntungan darinya karena pasar secara keseluruhan mengharapkannya lalu telah menyesuaikan/mengantisipasi harga sebelumnya.

 

Teknik Analisis Saham

        Dalam melakukan suatu investasi, seorang investor sering dihadapkan pada pertanyaan mendasar, seperti apakah harga saham dipasar mencerminkan nilai yang sebenarnya dari perusahaan? Jika tidak, berapa nilai sebenarnya dari saham tersebut? Nilai intrinsik (intrinsic value) merupakan nilai sebenarnya dari suatu saham, dan merupakan standar untuk mempertimbangkan apakah saham dinilai terlalu rendah (undervalued), wajar (fairly priced), atau dinilai terlalu tinggi (overvalued). Sedangkan harga pasar saham (current market price) adalah harga yang terbentuk di pasar jual beli saham.

        Investor perlu menganalisis saham dengan tujuan untuk menaksir nilai intrinsiksuatu saham perusahaan, lalu membandingkannya dengan harga saham saat ini untuk mengetahui tingkat kewajaran harga saham. Untuk itu, ada dua pendekatan yang digunakan dalam menganalisis saham suatu perusahaan yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Teknikal

    Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham di periode yang lalu, dan upaya untuk menentukan kapan investor harus membeli, menjual atau mempertahankan sahamnya dengan menggunakan indikator-indikator teknis atau menggunakan analisis grafik. Indikator teknis yang digunakan adalah moving average, volume perdagangan, dan short-interest ratio. Sedangkan analisis grafik diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai pola seperti key reserval, head and shoulders, dan sebagainya.Analisis ini menggunakan data pasar dari saham, seperti harga dan volume transaksi penjualan saham untuk menentukan nilai saham.

2. Analisis Fundamental

    Analisis fundamental ini menyatakan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Analisis ini mencoba untuk menghitung nilai intrinsik dari suatu saham dengan menggunakan data fundamental yaitu Laporan Keuangan Perusahaan, seperti laba, dividen, penjualan, struktur modal, resiko dan sebagainya. Analisis ini akan membandingkan nilai intrinsik dengan harga pasarnya untuk menentukan apakah harga saham pasar sudah mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum.

Ada dua pendekatan yang digunakan dalam menghitung nilai intrinsik suatu saham, yaitu:

a. Pendekatan Present Value

b. Pendekatan Price Earning Ratio.

Analisis Time Value of Money

Konsep nilai waktu uang ( time value of money ) sangatlah penting untuk dipahami oleh seorang manajer keuangan. Konsep ini merupakan dasar untuk menghitung harga saham, harga obligasi, memahami konsep net present value, melakukan analisis komparatif beberapa alternatif, perhitungan bunga atau tingkat keuntungan, perhitungan amortisasi dan sebagainya.

Future Value (FV)

Future Value adalah nilai di masa mendatang dari uang yang ada sekarang atau uang yang akan diinvestasikan. Future Value dapat dihitung dengan konsep compound interest (bunga berbunga) maupun simple interest. Akantetapi, yang sering dipakai adalah Future Value dengan konsep compund interest, dengan asumsi bunga atau tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi tidak diambil melainkan diinvestasikan kembali.

Future Value (FV) = PV (1+r)^t

Keterangan:

                      FV : Future Value

                      PV : Present Value (Uang yang diinvestasikan hari ini)

                      r : Tingkat Bunga

                      t : Periode

Present Value (PV)

Present Value adalah nilai sekarang dari suatu nilai yang akan diterima atau dibayar di masa yang akan datang. Discount Factor dan discount rate akan mempengaruhi present value. Discount Factor tergantung pada besar kecilnya tingkat suku bunga. Discount Factor dapat dirumuskan sebagai berikut : (1/(1+r)^t). Sedangkan Discount Rate (r) adalah tingkat bunga yang digunakan untuk menghitung PV dari FV suatu cash flow.

 

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!